Kaligrafer yang satu ini berhasil mengembangkan sebuah gaya menulis khat yang nantinya akan menjadi salah satu aliran besar kaligrafi. Ia perbaiki khat Diwani Humayuni menjadi lebih indah yang kemudian dikenal sebagai kaligrafi Diwani Gazlani.
Kali ini blog kaligrafi Islam akan mencoba mengenalkan salah satu master kaligrafi terbesar. Beliau adalah Musthafa Ghazlan Bik atau Musthafa Bik Gazlan seorang kaligrafer Mesir yang sering dikait kaitkan dengan khat diwani.
Kali ini blog kaligrafi Islam akan mencoba mengenalkan salah satu master kaligrafi terbesar. Beliau adalah Musthafa Ghazlan Bik atau Musthafa Bik Gazlan seorang kaligrafer Mesir yang sering dikait kaitkan dengan khat diwani.
Ghazlan lahir di wilayah Munufiyah Mesir. Tidak dipastikan tahun kelahirannya. Ayahnya meninggal ketika Ghazlan masih kecil. Maka ibunya mengirimkannya ke Masjid Jamaliyah untuk belajar kepada Syekh Musthafa Izz.
Kepada Musthafa Izz, setiap hari Ghazlan berangkat untuk belajar kaligrafi. Kepada Syekh Mustafa Izz ia belajar khat Naskh dan Tsuluts. Kemudian ia mempelajari khat riq'ah dari Prof. Mahmud Naji seorang pegawai di Dewan Tinggi Kerajaan (Diwan al Ali al Sulthani).
Kepada Musthafa Izz, setiap hari Ghazlan berangkat untuk belajar kaligrafi. Kepada Syekh Mustafa Izz ia belajar khat Naskh dan Tsuluts. Kemudian ia mempelajari khat riq'ah dari Prof. Mahmud Naji seorang pegawai di Dewan Tinggi Kerajaan (Diwan al Ali al Sulthani).
Musthafa Gazlan menguasai jenis jenis kaligrafi, terutama khat Humayuni atau Diwani yang ia pelajari dari Mahmud Basya Syukri yang pernah menjabat sebagai Kepala Dewan sampai saat Raja Fuad berkuasa di Mesir.
Gazlan kemudian memberikan sentuhan dan beberapa penyesuaian pada khat humayuni yang dipelajarinya tersebut, sehingga khat itu menjadi semakin indah dan kelak disebut sebagai diwani Gazlani.
Gazlan Bik meninggalkan banyak karya abadi antara lain tulisan tsuluts di tembok Istana Abidin dan Istana Ra'sut Tiin di Alexandria. Ia juga menulis nama Raja Fuad dengan khat diwani yang kemudian dijadikan sebagai lambang resmi kebesaran sang Raja. Hal yang sama ia persembahkan kepada Raja Faruq I. Khat Diwani yang ia kembangkan, didokumentasikan dalam dua buah karyanya.
Gazlan kemudian memberikan sentuhan dan beberapa penyesuaian pada khat humayuni yang dipelajarinya tersebut, sehingga khat itu menjadi semakin indah dan kelak disebut sebagai diwani Gazlani.
Gazlan Bik meninggalkan banyak karya abadi antara lain tulisan tsuluts di tembok Istana Abidin dan Istana Ra'sut Tiin di Alexandria. Ia juga menulis nama Raja Fuad dengan khat diwani yang kemudian dijadikan sebagai lambang resmi kebesaran sang Raja. Hal yang sama ia persembahkan kepada Raja Faruq I. Khat Diwani yang ia kembangkan, didokumentasikan dalam dua buah karyanya.
Ia sempat mengajar kaligrafi di sekolah tahsinul khutut di kota Bab Syi'riyah. Pada tahun 1356 ia dipercaya menulis kiswah Kabah produksi kerajaan Mesir yang kemudian dipersembahkan untuk Ka'bah.
Diantara sekian banyak murid muridnya, yang paling menonjol adalah Muhammad Abdul Qadir Abdullah yang kemudian diambil sebagai menantunya. Musthafa Gazlan Bik wafat akhir tahun 1356.
No comments:
Post a Comment